LOMBA LARI
Pada suatu hari di SD Suka Makmur
terdapat sebuah kelas 5A yang sedang berlangsung pembelajaran penjasorkes yang
dipimpin oleh Pak Mahfud di halaman sekolah. Materi yang diajarkan adalah
atletik lari jarak pendek. Untuk membuat siswa lebih tertarik dengan
pembelajaran, Pak Mahfud membuat sebuah lomba lari dimana yang tercepat
mendapat hadiah.
“Oke anak-anak hari ini pak guru
akan adakan lomba lari, siapa yang paling cepat akan mendapat hadiah”. Ujar pak
Mahfud
“horee, horeee”. Teriak para siswa
Setiap 4 siswa secara berurutan
menuju garis start yang telah disipakan oleh pak Mahfud, dan digaris finish
terdapat ibu guru yang menjadi wasitnya.
“oke anak-anak absen 1-4 silahkan
maju ke garis start, urut dari absen 1 sebelah kiri dan seterusnya”. Perintah
Pak Mahfud
“Hitungan 1,2,3 silahkan kalian
lari secepat-cepatnya menuju garis finish. Kalian paham?. Tanya Pak Mahfud
“Pahammmmm pakkk”. Jawab para
siswa
“1,2,3 LLLLAAARRIIIIIII”. Aba-aba
pak Mahfud
Para siswa berlari sangat kencang
menuju garis finish dan terdapat salah satu siswa tertinggal di garis start
bernama Andi.
“Andi, kenapa ga lari?” Tanya pak
Mahfud
“Kan tadi aba-abanya 1,2,3 larri.
Sedangkan saya nomer 4 pak”. Jawab Andi dengan muka polos
“Astaghfirullah maksud saya
hitungan 1,2,3 semua lari bukan absen 1,2,3 yang larii. CEPAT LARIIIIII”. Pak
Mahfud dengan nada kesal
Andipun berlari menyusul
teman-temanya ke garis finish.
SEKIAN TERIMAKASIH
======================================================================
PEKERJA KANTORAN
Pada suatu hari disebuah area perkantoran tepatnya pukul
12.30 WIB, terdapat seorang karyawan perusahaan hendak mengambil motornya
diparkiran untuk pergi makan siang, kemudian ibu-ibu tukang parkir datang membantunya.
“Mas biar saya bantu” Ucap ibu tukang parkir.
“Oh iya bu terimakasih” Jawab Karyawan.
“Mau pergi makan siang mas?” Tanya ibu tukang parkir.
“Iya bu kebetulan sudah jam makan siang, ibu ini sudah lama
kerja jadi tukang parkir disini?”, Karyawan mencoba bertanya.
“Hampir 10 tahun mas saya disini” Jawab ibu tukang parkir
sambil menarik motor karyawan.
“Sudah lama sekali ya bu, suami dan anak-anak ibu ngga
kerja?”, karyawan kembali bertanya.
“Suami saya kerja di Perpajakan, anak saya yang pertama
kerja di Dinas Pendidikan dan anak saya yang terahir kerja di perusahaan
listrik mas” Jawab ibu tukang parkir.
“Wihh hebat sekali bu, tapi kenapa ibu masih mau
panas-panasan menjadi tukang parkir?” Karyawan penasaran dengan si ibu.
“Iya gapapa mas, suami dan anak-anak saya juga panas-panasan
disana”. Jelas ibu tukang parkir.
“Lho, mereka kan kerja di perkantoran bu?” lanjut pertanyaan
karyawan.
“Engga mas, mereka juga menjadi tukang parkir seperti saya”
Jawaban ibu tukang parkir sambil tersenyum.
Karyawan tersebut hanya tersenyum dan sedikit heran dengan
jawaban si ibu tukang parkir kemudian pergi meninggalkanya.
Penjaga Kebun Binatang
Pada hari minggu pagi pukul 08.00
tepatnya di Kebun Binatang Bandung Zoo, terdapat dua orang mahasiswi dari
universitas swasta di Bandung mengunjungi kebun binatang untuk melakukan
wawancara dengan salah satu penjaga kebun binatang. Dua mahasiswi tersebut
menghampiri salah satu penjaga didepan sebuah kendang kemudian seorang mahasiwi
mulai bertanya jawab dengan penjaga tersebut dan satunya lagi merekam video.
Mahasiswi : “Permisi pak, bisa meminta waktunya sebentar untuk
bertanya-tanya?”
Penjaga : “Iya boleh mba”
Mahasiswi : “Saya mau bertanya disini hewanya apa saja?”
Penjaga : “Boleh, mulai darimana mba?”
Mahasiswa : “Mulai dari depan saja pak”
Penjaga : “Dari depan ada harimau, yang kedua ada singa, terus
yang ketiga ada burung elang”
Mahasiswa :
“Lah untuk yang sebelah sana itu apa pak?” sambil menunjuk area pojok yang tertulis
area berbahaya berisi banyak laki-laki
Penjaga : “Ohh kalo itu area yang sangat berbahaya mba”
Mahasiswi : “Emang apa isinya pak”
Penjaga : “Iya itu area buaya mba”
Mahasiswi : “Buaya rawa?”
Penjaga : “bukan”
Mahasiswi : “Lantas buaya apa ?”
Penjaga : “Buaya darat”
Mahasiswi : (seketika terdiam dengan ekspresi kesal)
Tidak lama kemudian dua orang
mahasiswi tersebut langsung meninggalkan penjaga kebun binatang tanpa
mengucapkan sepatah kata apapun.
Tuliskan Komentar Anda